siarjustisia.com-JAKARTA.
Pemerintah Australia mengancam akan memboikot wisatawan dari negaranya ke Indonesia jika eksekusi mati pada dua napi kasus narkoba Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran tetap dilaksanakan.
Meski demikian, ancaman itu tidak membuat keputusan Pemerintah Indonesia goyah.
Baik politikus Partai Liberal dan Partai Konservatif maupun oposisi, Partai Buruh di Australia berulangkali meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menyelamatkan duo Bali Nine tersebut, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran dari eksekusi mati. Namun Presiden Jokowi bersikukuh dengan pendiriannya untuk tidak mengampuni pelaku kejahatan narkotika, karena akibatnya sudah merusak generasi Indonesia.
Sekretaris Kabinet (Seskab) Andi Widjajanto mengaku Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga saat ini belum membahas masalah ancaman Australia itu dengan jajaran terkait.
"Belum ada pembicaraan soal itu. Pembicaraan terakhir, Presiden meyakini bahwa ketegasan oleh Presiden untuk tidak memberi pengampunan terhadap kasus-kasus narkoba. Itu konsisten dengan minat Presiden untuk melakukan perang terhadap narkoba," tandas Seskab Andi Widjajanto di kompleks Istana Bogor, Jumat (13/2/2015).
Ancaman Australia ini dianggap akan membahayakan pariwisata di Indonesia. Namun, Andi Widjajanto memastikan hal itu tidak juga akan mengubah keputusan Presiden Joko Widodo dalam menolak grasi atas duo Bali Nine Myuran Sukumaran dan Andrew Chan.
"Semua kebijakan pasti ada resikonya dan presiden tetap dalam pendirian untuk tegas tidak memberikan pengampunan," tegas Seskab Andi Widjajanto.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir, mengaku tidak khawatir terhadap pemboikotan. Arrmanatha Nasir menegaskan, keindahan wilayah dan kebudayaan Indonesia dengan berbagai fasilitas dan hotel yang bagus menjadi pertimbangan warga Negara lain mendatangi tempat-tempat wisata di Indonesia. “Karena itu kami tidak khawatir,” tegas Arrmanatha Nasir kepada awak media.
Pernyataan boikot itu disampaikan Menteri Luar Negeri Australia Julie Isabel Bishop. Ia meminta pemerintah Indonesia untuk tidak meremehkan sikap publik di Australia yang menentang rencana eksekusi terpidana mati Bali Nine.
Dalam wawancara dengan radio lokal, Jumat (13/2/2015), Menteri Luar Negeri (Menlu) Australia Julie Isabel Bishop menyebutkan para turis Australia bisa saja memboikot Indonesia jika rencana eksekusi jadi dilaksanakan.